Kalurahan Bendung

Bendung (SID) Kamis 27 Juli 2017 dalam rangka meningkatkan pencapaian Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Pemerintah Kecamatan Semin mengadakan rapat koordinasi lintas sektor yang dihadiri oleh Bapak Wijang (DP3KBPM&D), Bapak Barji selaku Camat Semin, Bapak Yosep Muniri selaku Kepala KUA Kecamatan Semin, serta seluruh Kepala Desa Se-Kecematan Semin. Rapat Koordinasi ini untuk memperlancar program Keluarga Berencana ( KB ) di kabupaten. Tiga Kriteria Program Kependudukan adalah Jumlah Penduduk, Kwalitas Penduduk dan Perpindahan Penduduk. Jumlah Penduduk Kabupaten Gunungkidul secara garis besar dengan luar 1 Kilometer jumlah penduduk tidak lebih dari 500 orang, sedangkan kwalitas penduduk menurut tingkat pendidikan rata-rata penduduk Kabupaten Gunungkidul adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP ), dan untuk perpindahan atau imigrasi ke ibukota jakarta cukup besar hal ini terbukti banyaknya generasi anak muda yang setelah lulus kuliah atau taman SMA berbondong-bondong mencari kehidupan yang layak di Jakarta. Sehingga Tingkat Kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyajarta mendudukung rangking 4 seluruh Indonesia.

Pembangunan Keluarga tidak terlepas dari Fungsi Keluarga yaitu komunikasi dengan keluarga, tidak jarang kita temukan satu keluarga yang sibuk dengan Handphone masing-masing sehingga mereka tidak punya waktu untuk komunikasi dengan keluarga. Pembangunan Keluarga juga mencerminkan dengan Pola Asuh Anak, bagaimana menciptakan suatu keluarga yang harmonis saling menjaga satu dengan yang lainnya, Untuk Orangtua yang masih mempunyai Anak Balita setidaknya menikmati fase -fase anak pertumbuhan anak. Janganlah menciptakan sesuatu yang negatif dalam pemikiran anak, sehingga nanti jika anak sudah memasuki usia dewasa lebih bisa mengontrol emosi. Seorang Ibu sebaiknya mengusui selama 2 tahun lamanya, karena selain dari segi kesehatan yaitu kekebalan tubuh anak juga dapat meningkatkan kedekatan ibu dengan anak, anak akan merasa nyaman dan tenang.

Menurut data Statistik ( BPS )  untuk Kabupaten Gunungkidul menduduki peringkat pertama peserta KB yaitu sejumlah 79% berbanding lurus dengan presentasi kelahiran anak. Kenapa bisa demikian , menurut Bapak Wijang tingkat kelahiran anak tinggi sementara peserta KB mencapai 79%, karena penduduk Kabupaten Gunungkidul banyak yang menempuh KB Jangka Pendek yaitu dengan (Pil dan Suntik), sehingga dianjurkan untuk memilih KB Jangka Panjang ( KB IUD Intra Uterin Devices ) sehingga jarak kehamilan ibu bisa direncanakan sebelumya. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk tingkat kejadian Perceraian, Bunuh diri dan Pernikahan Dini juga cukup tinggi. Yang termasuk kategori pernikahan dini adalah Usia pria < dari 19 tahun dan Usia istri < dari 16 tahun. Pernikahan Dini menyebabkan berat bayi lahir rendah karena kurangnya kematangan usia ibu dan dari segi kedokteran alat reproduksi wanita baru siap pada usia 21 tahun. Pernikahan dini juga menjadi indikator meningkatnya penyebab kangker leher rahim saat usia wanita sudah memasuki usia 35 tahun karena mereka melakukan hubungan seksual sebelum usia 21 tahun. Ibu melahirkan anak paling berkwalitas adalah memasuki usia 25-35 tahun. Kepala KUA Kecamatan semin mempunyai slogan " Satu Istri Empat Rasa, Satu Suami Seribu Pesona, Dua Anak Sejuta Harapan".

Oleh Eka Puji SUryanti ( Sekretaris Desa )